Jumat, 26 Februari 2010

Menapak Ke Gunung Mahawu - Tomohon

Gunung Mahawu adalah gunung berapi stratovolcano yang terletak di timur gunung berapi Gunung Lokon-Gunung Empung di Sulawesi Utara, Indonesia. Gunung Mahawu memiliki lebar 180 m dan kedalaman kawah 140 m dengan dua kerucut Piroklastik di lereng utara. Letusan kecil terjadi di tahun 1789. Tahun 1994 terjadi letupan lumpur fumarol dan aktivitas geyser yang terjadi sepanjang danau kawah yang berwarna kehijau-hijauan. (sumber : Wikipedia)

Beberapa bulan lalu, tepatnya pada 20 Juli 2009, saya bersama sahabat saya "Obet" mengisi liburan weekend kami dengan menapaki gunung ini. Dari kota Manado, kami menggunakan sepeda motor, saat itu cuaca cerah sekali. Untuk menuju Gunung ini, jalan masuknya ternyata tak jauh dari terminal Kota Tomohon, naik keatas melewati areal pertanian penduduk dengan pemandangan alam yang begitu indah.

Gunung ini memiliki ketinggian 1300 m diatas permukaan laut, namun jangan bayangkan jika mau mendaki gunung ini seperti mendaki gunung-gunung lain yang medannya sulit untuk dijangkau, dan perlu persiapan yang matang. Akses jalan menuju lereng terdekat dengan puncak, sudah dibangun dengan kualitas jalan beraspal. Waktu kami pergi kesana, jalan tersebut baru saja dibuat untuk diaspal, seperti pada foto diatas. Sehingga kami terpaksa jalan kaki lumayan jauh, dan meninggalkan kendaraan kami di pinggir jalan, karena kami tidak berani membawa motor kami meliwati batu-batu tajam yang belum diratakan dengan welles tersebut.


Dari tempat parkir, atau ujung jalan diatas untuk menuju puncaknya sudah tidak terlalu jauh lagi. Mungkin hanya sekitar 300 m saja jalan kaki, dengan sedikit mendaki melewati rumput-rumput tinggi. Begitupun hingga sampai diatas, rumput-rumput tinggi itu hampir mengelilingi kawah gunung, dengan celah-celah jalan setapak didantaranya.


Sesampai diatas, kita dapat langsung melihat kawah yang besar namun sudah tidak aktif lagi. Tampak beberapa jejak atau bekas orang yang nampaknya sering turun kebawah kawah. Mereka meninggalkan tanda-tanda seperti tulisan yang mereka goreskan diantara kawah tersebut.


Ternyata tanpa sengaja, setelah sampai di puncak diantara rimbunya rumput-rumput tinggi, saya melihat sebuah tenda dengan banyak orang didalamnya. Ternyata salah satu diantara mereka adalah teman satu kantor saya si "Allan" yang saat itu sedang kemping bersama teman-temannya. Kebetulannya lagi, saat itu mereka sedang masak untuk makan siang, dengan bekal dan peralatan masak lengkap yang mereka bawa dari rumah sejak dua hari yang lalu katanya. Kebetulan sekali, karena waktu itu kami hanya berbekal satu botol air meneral saja, tanpa membawa makanan apapun. Namun sayang, masakan belum matang, kami sudah diguyur hujan dengan lebatnya. Akhirnya kami tetap melanjutkan masak, meskipun masakan kami juga ketambahan kuah dari langit.

Inilah mereka saat berpose sebelum turun Gunung bersama-sama kami.



3 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...