Senja itu, sang Surya telah kembali ke singgasananya dengan keanggunannya dan aku mengintipnya di antara celah-celah pohon bakau yang tak rimbun lagi. Dahan demi dahan telah banyak yang patah, bahkan pohon yang lainnya hanya tinggal batang tanpa daun, dan di sebelahnya lagi bahkan hanya tinggal cerita "bahwa di sini dulunya adalah bekas hutan mangrove, namun sekarang...lihatlah pantai itu terbuka menyisakan seribu duka. Sedikit mengundang tanda tanya dalam diriku, lalu kemana hutan itu sekarang?
Keesokan harinya, aku kembali kepantai itu lagi. Tak jauh dari sana ku lihat bahwa kondisi hutan mangrove itu sudah tak dapat di katakan hutan lagi, karena hanya ada beberapa pohon saja yang menghiasi.
Tak banyak yang menyadari memang mengenai manfaat dan fungsi dari hutan mangrove bagi lingkungan kita. Pohon-pohon bakau itu rusak karena ketidak tahuan masyarakat kita, yang memanfaatkan kayu bakau untuk di jadikan kayu bakar dan keperluan-keperluan lain. Disisi lain, akibat kerusakan hutan bakau, maka akan mengakibatkan abrasi pantai dan berkurangnya sumber daya alam yang dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Karena manfaat dari hutan mangrove adalah, selain melindungi pantai dari abrasi dan tsunami, pohon bakau juga berfungsi sebagai tempat bertelur dan berkembang biaknya ekosistem pantai seperti ikan, kepiting dan udang, dan tentu saja keberadaan hutan bakau turut menjaga dan melindungi bumi ini dari global warming.
Kini mungkin saatnya bagi kita untuk kembali memperhatikan lingkungan kita. Melalui sebuah tindakan nyata dengan melakukan penanaman kembali pohon-pohon bakau di lokasi-lokasi yang telah kritis, untuk generasi saat ini dan generasi yang akan datang.
Foto-foto ini adalah sebuah hasil upaya kami dalam memberi penyadaran dan pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir di sekitar Pantai Dusun Bahowo, Desa Darunu dan di Pantai Molas Manado.
Semoga mereka tetap terus menjaga kelesatarian hutan mangrove, untuk bumi yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar