Selasa, 19 Agustus 2008

Hanya Sebuah Warisan Kah, Kemerdekaan itu ?!




63 th sudah Proklamasi kemeredekaan Indonesia telah diploklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Menandai berakhirnya belenggu penjajahan di tanah persada. Adalah sebuah perjuangan panjang yang harus mengorbankan jiwa dan raga dari para pejuang-pejuang kita, supaya Ibu Pertiwi dapat membersarkan anak-anak bangsa dalam masa kebebasan, hidup dalam masa kejayaan, berpendidikan dan berkemakmuran.

Sekarang, generasi ke generasi telah lahir. Mengisi sendi-sendi kehidupan, dalam era kebebasan. 63 tahun sudah kita mewarisi apa yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa.

Tetapi harapan dan cita-cita luhur mereka, akan sebuah negeri yang damai, makmur dan sejahtera yang dapat dinikmati oleh semua anak bangsa ternyata masih belum bisa diwujudkan.

Kemerdekaan, ternyata hanya dinikmati oleh segelintir orang. Sedangkan anak bangsa yang lain masih harus terus berjuang memperjuangkan kemerdekaan untuk keberlangsungan hidupnya.



Indonesia sebuah negeri yang kaya akan ragam budaya, melimpah ruah kekayaan alamnya, tetapi banyak anak-anak bangsa yang hidup dalam jeritan kemiskinan, masalah pengangguran yang tak terselesaikan, pendidikan yang tidak memadai, dan pembangunan yang tidak merata.

Hal yang paling memalukan adalah kelakuan para birokrat dan wakil rakyat yang menyandang setatus terhormat, tetapi malah menjadi terbejat. Sebagai seorang yang mendapat kepercayaan dari rakyat yang seharusnya menjalankan amanat rakyat untuk membangun negeri, tetapi kekuasaan ternyata malah membutakan mata hati mereka. Tak peduli, uang rakyat digunakan untuk keperluan membuncitkan perut mereka dan keluarga mereka sendiri. Sedangkan disisi lain banyak rakyat yang mati kelaparan.

a
Sungguh ironis memang, hidup di negeri yang katanya subur dan kaya kan sumber alam, tetapi kekayaan didalamnya lebih banyak dinikmati oleh bangsa asing, yang datang secara halus untuk menguras kekayaan kita. Lihat saja perusahaan tambang emas terbesar di dunia yang ada di Timika Papua, berapa jumlah emas dan tembaga yang dihasilkan tiap harinya, dan berapa besar jumlah kerusakan alam yang diakibatkan aktifitas penambangan tiap harinya. Sedangkan hasilnya akan dibawa keluar negeri, karena perusahaan tersebut milik perusahaan asing. Sedangkan masyarakat di sekitarnya masih hidup melarat dalam garis kemiskinan. Negara hanya mendapat bagian kecil dari pajak pengelolaan perusahaan tersebut. Dan masih banyak lagi perusahaan-perusahaan asing lain yang berkembang di Negara kita untuk mengekploitasi kekayaan yang ada di perut Ibu Pertiwi.

Apakah anak bangsa ini terlalu bodoh untuk dibodohi, atau memang tidak mampu meneruskan perjuangan para pahlawan untuk membangun negeri, atau kita memang sudah cukup bangga mewarisi Kemerdekaan yang diwariskan begitu saja...?

Mari kita renungkan..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...