Akhir-akhir ini setiap saya melihat acara tv, saya sedikit digelitik oleh hadirnya iklan-iklan baru yang cukup memukau untuk membiusku. Bukan untuk membeli produknya, atau memiliki barangnya. Tetapi mungkin untuk mengikuti atau memilihnya sebagai yang terbaik dari yang baik.
Ini bukanlah iklan komersil yang menawarkan barang atau jasa, tetapi lebih pada menawarkan citra dan jatidiri dari seseorang. Anda pasti sudah melihatnya tentunya setiap kali anda melihat acara tv. Selain iklan-iklan komercial, pasti di sela-sela iklan tersebut muncul sebuah iklan yang sangat memukau dengan menghadirkan tokoh-tokoh tertentu sebagai bintang iklannya. Mereka bukanlah artis profesional, yang laku keras membintangi film atau senetron, yang ditonton dan menjadi idola oleh semua kalangan tua maupun muda. Tetapi mereka adalah para pelaku politik yang saat ini sedang berjuang menarik hati simpati rakyat.
Keampuhan Media Televisi
Peran media teknologi informasi dalam hal ini televisi memang merupakan sarana yang sangat tepat digunakan sebagai media promosi atau kampanye. Melalui televisi, kita dapat melihat dan mendegar secara langsung gerak dan mimik melalui layar kaca yang ada didepan kita. Lihat saja ibu-ibu, atau bahkan mungkin kita sendiri. Saat melihat sinetron atau film yang berkisah romantis, atau menyedihkan. Kita seakan diajak untuk masuk dalam alur cerita yang telah di sekenariokan, sehingga ketika ada adegan yang lucu ibu-ibu atau kita bisa langsung tiba-tiba tertawa, tetapi ketika ada adegan yang menyedihkan yang diperankan oleh seorang aktor / artis, mereka pun tak jarang yang ikut menangis.
Audio visual yang dapat mempengaruhi intuisi dan imaginasi yang ditimbulkan oleh citra media televisi sungguh begitu kuat. Sehingga prilaku dan karakter seseorang pun dapat dengan mudah dipengaruhi oleh tayangan-tayangan yang disiarkan melalui layar kaca tersebut. Inilah kelebihan media televisi dibandingkan dengan media-media lain, seperti radio, koran, majalah atau bahkan internet. Sekarang, hampir semua rumah sudah memiliki pesawat televisi, sebagai media hiburan maupun informasi yang murah meriah.
Hal inilah yang dijadikan sebagai peluang untuk meraih simpati rakyat oleh para calon kandidat Presiden, Gubernur, calon Legislatif bahkan sampai Bupati. Untuk saat ini, yang sering muncul ditayangan tv adalah iklan-iklan politik para calon Presiden, yang menjadi fokus dari artikel singkat ku ini.
Tebar Pesona Dalam Frame Skenario Stradara
Tebar pesona yang dilakukan oleh elit politk melalui iklan politik yang ditayangkan melalui pesawat televisi memang sangat menggiurkan. Visi dan misi yang mereka programkan dipadu dengan bumbu ideologi yang mereka tuangkan dalam kemasan iklan politik ini, seakan membius bagi para pemirsa yang melihatnya.
Berbagai carut marutnya permasalahan bangsa ini, seakan-akan dapat tergambar dengan mudah solusi yang ditawarkan dari rangkaian alur cerita yang di ekspresikan dalam kemasan iklan politik, meskipun berdurasi hanya beberapa detik.
Sungguh sebuah skenario yang sangat pintar, dimana rakyat seakan terbius dengan perpaduan akting yang telah diatur oleh stradara, melalui peran aktor yang selama ini, mungkin hanya orang-orang tertentu saja kita kenal melalui kencah mereka di dunia politik.
Lihat saja, seorang tokoh dengan slogannya “Hidup Adalah Perbuatan”, yang menghadirkan tokoh-tokoh figuran seperti seorang Suster yang bertugas didaerah pedalaman yang dengan gigih menolong para pasennya, meski dengan kondisi medan apapun dia tempuh untuk menjalankan tugasnya. Di lain sisi, dia (melalui stradara dan tim creativenya) menghadirkan juara olimpiade fisika, dan seorang pengusaha muda yang sukses dengan ketela singkongnya. Dari sudut pandang saya, iklan tersebut ingin menyampaikan pesan, bahwa untuk membangun bangsa ini diperlukan perbuatan yang nyata.
Sedangkan tokoh lain, mengangkat pertanian sebagai tema kemasan yang diangkat dalam iklan politiknya. Peternak dan petani diajak untuk bangkit dari keterpurukannya, dengan mendengungkan akan kesuburan tanah persada, bawa melalui pertanian yang dikelola secara profesional dan para petani mau bangkit, maka bangsa ini akan lepas dari krisis multidemensi yang selama ini membelenggunya. Dan masih banyak lagi konsep tema yang dipakai oleh elit-elit politik untuk mengemas iklan politiknya.
Dengan modal milyaran rupiah entah dari kocek pribadi, sponsor atau sumber-sumber lain, mereka minta bantuan biro periklanan atau jasa konsultan komunikasi untuk dapat tampil mempesona dalam kemasan iklan politik yang mereka perankan. Dengan bahasa yang santun, gerak tubuh yang penuh simpati, senyum yang menawan mereka membungkusnya dalam kemasan iklan yang elegan, untuk pencitraan dirinya. Dengan menawarkan gagasan dan solusi ditengah carut marutnya persoalan bangasa, mengajak rakyat supaya dapat berbuat sesuatu untuk perubahan Indonesia yang lebih baik, mengajak rakyat supaya tidak melupakan sejarah, atau mengajak rakyat untuk mencintai dan membeli pruduk dalam negeri.
Dari kemasan-kemasan yang dipakai untuk membungkus iklan-iklan politik dalam media televisi tersebut, menggambarkan betapa pintar sang sutradara, atau tim crativenya yang dapat mencitrakan sang tokoh bagaikan sang malaikat yang mewartakan kabar gembira, penuh kedamaian dan kebijaksanaan. Mereka hadir bagai Superman atau tokoh-tokoh pahlawan dalam komik yang datang untuk membantu si lemah dan si miskin.
Terlepas dari begitu mempesonanya kemasan yang membungkus iklan politik tersebut, saya harap rakyat jangan terbius dengan iklan-iklan politik ini. Sebab, membangun bangsa ini tidak semudah yang ada dalam iklan tersebut. Tetapi meskipun begitu, kita sebagai rakyat kecil harus tetap pandai memilih pemimpin kita, yang menurut kita dapat memimpin bangsa ini dengan berbagai pengalaman kepemimpinan yang matang, bijaksana dan mampu membawa bangsa ini menuju perubahan yang lebih baik. Semenarik apapun iklan yang dibuat, semerbak apapun janji yang diumbarnya, sebanyak apapun uang yang dibagikan, saya harap rakyat tetap memilih melalui hati nurani untuk pemimpin yang mempimpin bangsa ini kelak.
Ini bukanlah iklan komersil yang menawarkan barang atau jasa, tetapi lebih pada menawarkan citra dan jatidiri dari seseorang. Anda pasti sudah melihatnya tentunya setiap kali anda melihat acara tv. Selain iklan-iklan komercial, pasti di sela-sela iklan tersebut muncul sebuah iklan yang sangat memukau dengan menghadirkan tokoh-tokoh tertentu sebagai bintang iklannya. Mereka bukanlah artis profesional, yang laku keras membintangi film atau senetron, yang ditonton dan menjadi idola oleh semua kalangan tua maupun muda. Tetapi mereka adalah para pelaku politik yang saat ini sedang berjuang menarik hati simpati rakyat.
Keampuhan Media Televisi
Peran media teknologi informasi dalam hal ini televisi memang merupakan sarana yang sangat tepat digunakan sebagai media promosi atau kampanye. Melalui televisi, kita dapat melihat dan mendegar secara langsung gerak dan mimik melalui layar kaca yang ada didepan kita. Lihat saja ibu-ibu, atau bahkan mungkin kita sendiri. Saat melihat sinetron atau film yang berkisah romantis, atau menyedihkan. Kita seakan diajak untuk masuk dalam alur cerita yang telah di sekenariokan, sehingga ketika ada adegan yang lucu ibu-ibu atau kita bisa langsung tiba-tiba tertawa, tetapi ketika ada adegan yang menyedihkan yang diperankan oleh seorang aktor / artis, mereka pun tak jarang yang ikut menangis.
Audio visual yang dapat mempengaruhi intuisi dan imaginasi yang ditimbulkan oleh citra media televisi sungguh begitu kuat. Sehingga prilaku dan karakter seseorang pun dapat dengan mudah dipengaruhi oleh tayangan-tayangan yang disiarkan melalui layar kaca tersebut. Inilah kelebihan media televisi dibandingkan dengan media-media lain, seperti radio, koran, majalah atau bahkan internet. Sekarang, hampir semua rumah sudah memiliki pesawat televisi, sebagai media hiburan maupun informasi yang murah meriah.
Hal inilah yang dijadikan sebagai peluang untuk meraih simpati rakyat oleh para calon kandidat Presiden, Gubernur, calon Legislatif bahkan sampai Bupati. Untuk saat ini, yang sering muncul ditayangan tv adalah iklan-iklan politik para calon Presiden, yang menjadi fokus dari artikel singkat ku ini.
Tebar Pesona Dalam Frame Skenario Stradara
Tebar pesona yang dilakukan oleh elit politk melalui iklan politik yang ditayangkan melalui pesawat televisi memang sangat menggiurkan. Visi dan misi yang mereka programkan dipadu dengan bumbu ideologi yang mereka tuangkan dalam kemasan iklan politik ini, seakan membius bagi para pemirsa yang melihatnya.
Berbagai carut marutnya permasalahan bangsa ini, seakan-akan dapat tergambar dengan mudah solusi yang ditawarkan dari rangkaian alur cerita yang di ekspresikan dalam kemasan iklan politik, meskipun berdurasi hanya beberapa detik.
Sungguh sebuah skenario yang sangat pintar, dimana rakyat seakan terbius dengan perpaduan akting yang telah diatur oleh stradara, melalui peran aktor yang selama ini, mungkin hanya orang-orang tertentu saja kita kenal melalui kencah mereka di dunia politik.
Lihat saja, seorang tokoh dengan slogannya “Hidup Adalah Perbuatan”, yang menghadirkan tokoh-tokoh figuran seperti seorang Suster yang bertugas didaerah pedalaman yang dengan gigih menolong para pasennya, meski dengan kondisi medan apapun dia tempuh untuk menjalankan tugasnya. Di lain sisi, dia (melalui stradara dan tim creativenya) menghadirkan juara olimpiade fisika, dan seorang pengusaha muda yang sukses dengan ketela singkongnya. Dari sudut pandang saya, iklan tersebut ingin menyampaikan pesan, bahwa untuk membangun bangsa ini diperlukan perbuatan yang nyata.
Sedangkan tokoh lain, mengangkat pertanian sebagai tema kemasan yang diangkat dalam iklan politiknya. Peternak dan petani diajak untuk bangkit dari keterpurukannya, dengan mendengungkan akan kesuburan tanah persada, bawa melalui pertanian yang dikelola secara profesional dan para petani mau bangkit, maka bangsa ini akan lepas dari krisis multidemensi yang selama ini membelenggunya. Dan masih banyak lagi konsep tema yang dipakai oleh elit-elit politik untuk mengemas iklan politiknya.
Dengan modal milyaran rupiah entah dari kocek pribadi, sponsor atau sumber-sumber lain, mereka minta bantuan biro periklanan atau jasa konsultan komunikasi untuk dapat tampil mempesona dalam kemasan iklan politik yang mereka perankan. Dengan bahasa yang santun, gerak tubuh yang penuh simpati, senyum yang menawan mereka membungkusnya dalam kemasan iklan yang elegan, untuk pencitraan dirinya. Dengan menawarkan gagasan dan solusi ditengah carut marutnya persoalan bangasa, mengajak rakyat supaya dapat berbuat sesuatu untuk perubahan Indonesia yang lebih baik, mengajak rakyat supaya tidak melupakan sejarah, atau mengajak rakyat untuk mencintai dan membeli pruduk dalam negeri.
Dari kemasan-kemasan yang dipakai untuk membungkus iklan-iklan politik dalam media televisi tersebut, menggambarkan betapa pintar sang sutradara, atau tim crativenya yang dapat mencitrakan sang tokoh bagaikan sang malaikat yang mewartakan kabar gembira, penuh kedamaian dan kebijaksanaan. Mereka hadir bagai Superman atau tokoh-tokoh pahlawan dalam komik yang datang untuk membantu si lemah dan si miskin.
Terlepas dari begitu mempesonanya kemasan yang membungkus iklan politik tersebut, saya harap rakyat jangan terbius dengan iklan-iklan politik ini. Sebab, membangun bangsa ini tidak semudah yang ada dalam iklan tersebut. Tetapi meskipun begitu, kita sebagai rakyat kecil harus tetap pandai memilih pemimpin kita, yang menurut kita dapat memimpin bangsa ini dengan berbagai pengalaman kepemimpinan yang matang, bijaksana dan mampu membawa bangsa ini menuju perubahan yang lebih baik. Semenarik apapun iklan yang dibuat, semerbak apapun janji yang diumbarnya, sebanyak apapun uang yang dibagikan, saya harap rakyat tetap memilih melalui hati nurani untuk pemimpin yang mempimpin bangsa ini kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar